Bulan September yang lalu diberbagai media pemberitaan, masyarakat dan para kalangan profesional sangat menyorot pernyataan Ahok tentang harapannya yang meginginkan perawat setara dengan dokter. Namun hari ini saya menemukan di foto profil akun media sosial (facebook) Zainal Abidin Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) yang baru saja lepas dari jabatannya, mengesankan bahwa dokter ingin setara dengan perawat.
Hal tersebut bisa dilihat dari logo yang didesain saat menyambut hari kebangkitan nasional tahun 2015 ini, temanya bertuliskan “DOKTER untuk BANGSA. Strategi merawat Indonesia”.
Yang menarik pada logo tersebut adalah kata “merawat”.
Saya katakan menarik karena teringat cerita seorang teman tentang pengalamannya ketika sedang megikuti acara penataran bagi dosen-dosen se-Universitas Indonesia (UI). Ada dosen dari fakultas lain yang bertanya, “Pak, apa bedanya Fakutas Ilmu Keperawatan (FIK) dan Fakultas Kedokteran (FK)?”. Lalu dosen kami menjawab, “Ya beda, kalau lulus dari FIK jadi perawat, kalau lulus FK jadi dokter” diikuti tawa dosen lainnya, tutur teman saya itu.
“Kalau FIK itu care (merawat) pak, sedangkan FK itu cure (mengobati)” lanjut dosen tersebut.
Pengalaman yang hampir serupa dengan kejadian diatas, juga saya alami ketika teman-teman diskusi dan bertanya “Perawat itu kerjanya ngapain ya?”. Ya..saya jawab singkatnya, kita berdasarkan pada Undang-undang yg ada yaitu dokter mengobat berdasarkan ilmu kedokteran, perawat merawat berdasarkan ilmu keperawatan.
Kembali ke kata “merawat” diatas, walaupun sepele namun terkadang menggelitik dan mengganggu pikiran saya mengenai makna merawat itu sesungguhnya. Selain karena pemahaman cure dan care sebagaimana diatas, menurut saya sesungguhnya acap kali kita dan juga orang-orang yang bergelut di media penulisan atau pemberitaan tidak menyadari penempatan kata yang tepat dan sesuai. Saya bisa beri contoh dan mungkin ada yang masih ingat atau punya dokumentasi yaitu ketika presiden Soeharto meninggal, di beberapa media elektronik dan media massa diberitakan bahwa “Soeharto harus berhadapan dengan kuasa Tuhan ketika usaha tim dokter yang “merawat” Soeharto sudah memasuki hari ke-24”.
Pada kalimat pemberitaan tersebut mengatakan: usaha tim dokter yang “merawat”, mengapa tidak pakai kata “mengobati” ?
Bukankah di atas tadi sudah tegas bahwa mengobat ya.. mengobat..!, merawat ya..merawat..!
Contoh lainnya yang hingga kini menjadi kebiasaan adalah penggunaan istilah yang dipakai dalam buku satus pasien, tertulis "dokter yang merawat".
Apakah hal ini hanya sekedar kesalahan kata dalam berucap/menulis ? Atau ada sesuatu yang memang kita tidak menyadarinya bahwa selain MENGOBAT, dokter juga berperan di luar kewenangannya, dokter ingin setara dengan perawat. Dokter juga MERAWAT.
Sebagai masukan, bila hal diatas hanya pengaruh kebiasaan perbendaharaan kata-kata maka bisa dengan mudah memperbaikinya. Contohnya adalah tulisan dalam buku status pasien ditulis "dokter yg mengobati" bukan "dokter yg merawat", karena perawat dong yg merawat.
Super_Bangga Merawat Bangsa
Sebagai pertanyaan refleksi:
Mengapa kalau perawat dikatakan "mengobat" langsung ditanggapi secara luar biasa dengan berbagai opini oleh semua pihak, tapi kalau dokter dikatakan merawat kita menganggap biasa-biasa saja?
Hal tersebut bisa dilihat dari logo yang didesain saat menyambut hari kebangkitan nasional tahun 2015 ini, temanya bertuliskan “DOKTER untuk BANGSA. Strategi merawat Indonesia”.
Yang menarik pada logo tersebut adalah kata “merawat”.
Saya katakan menarik karena teringat cerita seorang teman tentang pengalamannya ketika sedang megikuti acara penataran bagi dosen-dosen se-Universitas Indonesia (UI). Ada dosen dari fakultas lain yang bertanya, “Pak, apa bedanya Fakutas Ilmu Keperawatan (FIK) dan Fakultas Kedokteran (FK)?”. Lalu dosen kami menjawab, “Ya beda, kalau lulus dari FIK jadi perawat, kalau lulus FK jadi dokter” diikuti tawa dosen lainnya, tutur teman saya itu.
“Kalau FIK itu care (merawat) pak, sedangkan FK itu cure (mengobati)” lanjut dosen tersebut.
Pengalaman yang hampir serupa dengan kejadian diatas, juga saya alami ketika teman-teman diskusi dan bertanya “Perawat itu kerjanya ngapain ya?”. Ya..saya jawab singkatnya, kita berdasarkan pada Undang-undang yg ada yaitu dokter mengobat berdasarkan ilmu kedokteran, perawat merawat berdasarkan ilmu keperawatan.
Kembali ke kata “merawat” diatas, walaupun sepele namun terkadang menggelitik dan mengganggu pikiran saya mengenai makna merawat itu sesungguhnya. Selain karena pemahaman cure dan care sebagaimana diatas, menurut saya sesungguhnya acap kali kita dan juga orang-orang yang bergelut di media penulisan atau pemberitaan tidak menyadari penempatan kata yang tepat dan sesuai. Saya bisa beri contoh dan mungkin ada yang masih ingat atau punya dokumentasi yaitu ketika presiden Soeharto meninggal, di beberapa media elektronik dan media massa diberitakan bahwa “Soeharto harus berhadapan dengan kuasa Tuhan ketika usaha tim dokter yang “merawat” Soeharto sudah memasuki hari ke-24”.
Pada kalimat pemberitaan tersebut mengatakan: usaha tim dokter yang “merawat”, mengapa tidak pakai kata “mengobati” ?
Bukankah di atas tadi sudah tegas bahwa mengobat ya.. mengobat..!, merawat ya..merawat..!
Contoh lainnya yang hingga kini menjadi kebiasaan adalah penggunaan istilah yang dipakai dalam buku satus pasien, tertulis "dokter yang merawat".
Apakah hal ini hanya sekedar kesalahan kata dalam berucap/menulis ? Atau ada sesuatu yang memang kita tidak menyadarinya bahwa selain MENGOBAT, dokter juga berperan di luar kewenangannya, dokter ingin setara dengan perawat. Dokter juga MERAWAT.
Sebagai masukan, bila hal diatas hanya pengaruh kebiasaan perbendaharaan kata-kata maka bisa dengan mudah memperbaikinya. Contohnya adalah tulisan dalam buku status pasien ditulis "dokter yg mengobati" bukan "dokter yg merawat", karena perawat dong yg merawat.
Super_Bangga Merawat Bangsa
Sebagai pertanyaan refleksi:
Mengapa kalau perawat dikatakan "mengobat" langsung ditanggapi secara luar biasa dengan berbagai opini oleh semua pihak, tapi kalau dokter dikatakan merawat kita menganggap biasa-biasa saja?
16 komentar:
Jadi teringat perkataan Mas Syaifoel Hardy dan jugaa kejadian krisis perawat di negeri pencetak tenaga perawat terbaik- filipina- pada medio 2003 lalu. 2003 lalu di filipina banyak profesi lain yang hijrah menjadi seorang perawat, salah satunya dokter. Bahkan konon katanya dokter S2-S3 pun memilih kembali kuliah S1 keperawatan. Ini mungkin bagus, namun bagaimna dengan perkataan Mas Sayifoel Hardy yang mengatakan : Jika tidak kompeten, beberapa pekerjaan bisa diambil alih oleh profesi lain termasuk nyawa kita yaitu : Merawat. Nice post mas (y)
Nice post
Nice post
Terimaksih komentar kang mas brow Nugraha Fauzi dan mbak Wahda Wahyuniar Amir. Zukses lancar n sehat selalu, SALAM SUPER.
Mohon maaf semoga pertanyaan refleksi tdk menjadikan adu domba antar profesi, sekarang tdk menjadi masalah besar antara care and cure, yg terpenting bagaimana kita bisa membantu menyelamatkan nyawa seseorang sesuai kompetensi yg kita punya.....
Jelas sekali Merawat ITU bidang garap Perawat. Merawat kelolaan Perawat.
Nice post, alhamdulillah
Jangan berhenti belajar, biar profesi kita tidak di anggap remeh oleh sebagian kalangan
Nice post, alhamdulillah
Jangan berhenti belajar, biar profesi kita tidak di anggap remeh oleh sebagian kalangan
chenlina20151202
coach outlet store online
nike roshe run women
louis vuitton
nike trainers uk
louis vuitton
oakley sunglasses
ugg boots
coach outlet
the north face uk
cheap uggs
coach outlet store online
abercrombie and fitch new york
air max 90
louis vuitton outlet
tory burch sale
polo ralph lauren outlet
timberland outlet
jordan retro
lebron 11
oakley sunglasses
louis vuitton purses
abercrombie
ray ban sunglasses outlet
michael kors handbags
canada goose outlet
ugg boots outlet
replica rolex watches
ugg boots outlet
mont blanc pens
michael kors handbags
canada goose coats
cheap uggs
ugg clearance
michael kors outlet online
uggs for men
christian louboutin
oakley outlet
louis vuitton handbags
instyler max
uggs outlet
as
fangyanting20161025
hermes bags
mulberry handbags
canada goose outlet
rolex outlet
lacoste pas cher
valentino outlet
polo ralph lauren
true religion outlet
nike air force 1
louis vuitton sacs
adidas nmd r1
ray ban sunglasses
ferragamo shoes
ray ban sunglasses
air jordan uk
air max 90
nike roshe run
michael kors handbags
lebron james shoes
ghd hair straighteners
san antonio spurs jerseys
nike free
michael kors handbags
cheap nike shoes
oakley sunglasses
cheap jordan shoes
cheap nhl jerseys
michael kors handbags clearance
fitflops sale clearance
tiffany jewellery
michael kors handbags
kobe shoes
snow boots for women
pandora jewelry
coach handbags
coach outlet online coach factory outlet
michael kors outlet online
louis vuitton outlet stores
cheap mlb jerseys
20170122lck
reebok shoes
michael kors outlet
kobe shoes
timberland outlet
chrome hearts
michael kors uk
longchamp bags
fitflops sale clearance
pandora charms sale
pandora uk
michael kors outlet store
oakley sunglasses
cheap jordan shoes
polo ralph lauren outlet
pandora jewelry outlet
polo ralph lauren outlet
coach factory outlet
michael kors outlet
ralph lauren outlet
ugg boots
20180417wanglili
christian louboutin
yeezy boost
retro jordans
lebron shoes
yeezy boost
ferragamo belt
kate spade handbags
hermes online shop
coach outlet
reebok outlet
Posting Komentar