Blogger Indonesia

Recommended Post Slide Out For Blogger

Rabu, 06 Februari 2013

Maharani Suciyono Minta Maaf pada Semua Perempuan

Jakarta - Maharani Suciono, 19 tahun, mengungkapkan pemberitaan yang beredar selama ini terkait peristiwa penangkapan dirinya oleh Komisi Pemberantasan Korupsi telah mengganggu psikologis ibunya.

"Rani ingin minta maaf karena peristiwa ini telah mengganggu psikologis ibu," kata Rani terbata-bata saat konferensi pers di Hotel Nalendra, Jakarta Timur, Selasa malam, 5 Februari 2013.

Rani sempat ikut digelandang KPK saat sedang bersama Ahmad Fathanah di Hotel Le Meridien, Selasa, 29 Januari 2013. Ahmad Fathanah adalah salah satu tersangka dugaan suap untuk mendapatkan kuota impor daging sapi. Fathanah juga disebut-sebut sebagai orang dekat mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Luthfi Hasan Ishaaq yang juga menjadi tersangka dalam kasus ini.

Rani juga menyampaikan permintaan maafnya kepada Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama) karena telah mencemarkan nama baik kampusnya. "Ingin minta maaf juga pada seluruh rakyat Indonesia, khususnya kaum perempuan, jika sudah berfikir negatif karena kasus ini," ujarnya.

Sang ibu yang tidak hadir dalam konferensi pers juga menyampaikan permintaan maafnya melalui sebuah tulisan di selembar kertas. "Kami semua atas nama keluarga Maharani, instansi pendidikan, maupun SDN 12 Batu Ampar, meminta maaf kepada ketua RT/RW, kelurahan, dan kepada seluruh masyarakat atas kejadian ini," tulis ibu Rani yang dibacakan oleh kuasa hukum Rani, Wisnu Wardana.

Perkenalan Rani dengan Ahmad Fatanah terjadi pada Senin, 28 Januari 2013. Ketika itu Rani bersama teman-temannya sedang berada di sebuah kafe di kawasan Senayan City. Di kafe itu juga ada Ahmad Fatanah, tapi mereka belum saling kenal. Saat hendak ke toilet, ia diberikan secarik kertas yang bertuliskan nama Ahmad dan nomor teleponnya dari seorang pelayan. "Saya tanya ini buat saya atau teman saya, kata pelayan itu buat saya, dari bapak yang duduk disana (Ahmad Fathanah)," ujarnya.

Namun, ketika pelayan memberikan kertas tersebut, Ahmad Fathanah sudah tidak berada di tempat duduknya. Kemudian, karena merasa penasaran Rani mencoba mengirimkan pesan singkat kepada nomor yang ada di kertas tersebut. "Dia bilang mau kenalan tapi enggak berani karena ada teman-teman."

Dalam pesan singkat tersebut akhirnya Ahmad Fathanah mengajak Rani bertemu pada Selasa malam itu, 29 Januari 2013. Ahmad Fathanah, menurut Rani, hanya mengajak makan malam di Hotel Le Meridien. "Karena saya berfikir positif biar enggak dibilang sombong, saya temuin. Masa kenalan saja tidak boleh. Tapi saya tidak memiliki niat sedikitpun untuk mencari keuntungan dalam perkenalan itu," ujarnya.

Akhirnya, Rani bertemu dengan Ahmad Fathanah sekitar pukul 18.30 WIB di kafe yang terletak di lobi hotel. Saat itu, ia tidak mengetahui bahwa Ahmad Fathanah terlibat korupsi. "Waktu ketemu itu saya menanyakan siapa beliau dan dia menjawab namanya Ahmad Fathanah dan mengaku sebagai pengusaha," ujarnya.

Ahmad Fathanah, Rani menambahkan, sempat menunjukan kartu kredit yang tertera namanya. "Hanya ditunjukan kartu itu untuk membenarkan namanya, saya tidak menanyakan statusnya."

Saat itu, Ahmad Fathanah memberikan Rani uang senilai Rp 10 juta. Rani mengaku menerima uang tersebut karena Ahmad Fathanah mengatakan uang itu sebagai hadiah perkenalan. Rani juga telah mengetahui uang itu berjumlah Rp 10 juta. "Kenapa saya terima, karena enggak munafik, siapa sih yang enggak mau menerima uang sebanyak itu."

Namun, sekitar 1 jam mereka bertemu di kafe Hotel Le Meridien datang penyidik KPK dan membawa mereka berdua dari lobi hotel ke KPK. Pada Kamis dinihari, 31 Januari, KPK membebaskan Maharani, karena diduga kuat ia tidak terkait dalam peristiwa suap menyuap izin impor daging sapi.

TEMPO.CO, Jakarta